Ringkasan
TRANSGENIK MIKROINJEKSI: BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI IKAN DI MASA DEPAN
Kegiatan budidaya ikan yang
menuntut pertumbuhan cepat dan tingkat kelangsungan hidup tinggi terkadang
memicu dilakukannya upaya agar target produksi mencapai maksimal dengan
meningkatkan laju pertumbuhan melalui faktor genetik yang merupakan faktor dasar
pembeda pertumbuhan. Selama ini metode yang digunakan dengan berpedoman faktor
genetik adalah selective breeding. Namun metode ini memerlukan waktu lama untuk
mendapatkan gen yang stabil dan terbentuknya galur murni.
Salah satu upaya
meningkatkan laju pertumbuhan ikan adalah melalui aplikasi bioinformatika.
Bioinformatika mempunyai peranan penting, diantaranya untuk manajemen data-data
biologi molekul, terutama sekuen DNA dan informasi genetika. Aplikasi
bioinformatika dalam budidaya dilakukan dengan teknologi transgenik yang
memungkinkan ikan budidaya memiliki sifat lebih unggul dibanding ikan normal.
Transgenesis dilakukan dengan pengintroduksian satu atau lebih gen ke embrio
suatu organisme yang selanjutnya gen tersebut dapat ditransmisikan pada generasi
berikutnya.
Metode yang umum digunakan dalam transgenesis adalah metode mikroinjeksi dimana gen
asing diintroduksikan ke dalam embrio ikan menggunakan sebuah jarum injeksi (Ф
5-7µm). Salah satu bagian penting dalam mikroinjeksi yaitu mikromanipulator yang
berfungsi mengatur posisi sehingga jarum dapat menembus blastodisk telur, dan
mikroinjektor mendorong larutan DNA yang akan dimasukkan pada bagian
blastodisk.
Metode mikroinjeksi memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain jumlah telur relatif banyak,
fertilisasi eksternal yang memudahkan introduksi gen asing pengkode target, dan
embrio ikan dapat dipelihara tanpa suplemen. Kekurangannya ialah sel telur
harus bisa ditangani sehingga keberhasilannya sangat didukung keahlian
operator, kekerasan dari lapisan korion dan lokasi penginjeksian yang dapat
mempengaruhi persentase ikan pembawa kontruksi gen asing.
Transgenesis akan memberikan
keuntungan terhadap calon gen termasuk pengaturan pertumbuhan dalam pengkodean
pelepasan hormon pertumbuhan (Growth Hormone,GH) dan insulin sebagai faktor
pertumbuhan. GH yang ditransfer melalui mikroinjeksi mampu meningkatkan
keseimbangan positif Ca,Mg serta F dan menimbulkan retensi ion Na+,K+ serta Cl-
sehingga efek dapat meningkatkan pertumbuhan tulang panjang dan tulang
rawan. Akhirnya ikan tumbuh lebih cepat
dan besar dibandingkan ikan normal peliharaan.
No comments:
Post a Comment