Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
mempunyai luasan wilayah 152.220 hektar dimana 22,07%-nya merupakan areal
persawahan yang digunakan penduduk yang mayoritas mata pencahariaannya sebagai
petani. Sisa luasan wilayah sebesar 77,93% memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai lahan perikanan, terutama budidaya. Potensi perikanan di Kabupaten
Sumedang dapat diketahui salah satnya melalui aplikasi SIG (Sistem Informasi
Geografis). SIG merupakan sistem yang dapat membantu dalam mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisis data dalam bentuk data spasial (keruangan) dan data atribut
(deskriptif) yang dapat membatu mempercepat perencanaan dan penataan
pengelolaan suatu kawasan lahan peruntukan. Aplikasi SIG dapat membantu dalam
informasi penentuan lokasi yang potensial sebagai lahan budidaya perikanan di
Kabupaten Sumedang.
Metode dalam aplikasi SIG menggunakan
metode survei dimana peneliti menggunakan alat bantu perancangan SIG berupa
software ArcGIS 9. Tahapan yang dilakukan dalam perancangan SIG antara lain:
1. Pengumpulan data
Meliputi data sekunder dari sumber-sumber
dinas setempat yang berkaitan dan data spasial sekunder yaitu peta tata guna
lahan Kabupaten Sumedang
2. Pemasukan data grafis
Digitasi dan updating data geografis serta menyusun data menurut topologi
3. Pemasukan data atribut
Meliputi parameter-parameter yang mempengaruhi kesesuaian lahan budidaya
perikanan
4. Analisis data
Dilakukan dengan metode deskriptif dan
komparatif dengan mencari lahan di tiap kecamatan yang berpotensi sebagai
tempat budidaya perikanan dengan kriteria-kriteria tertentu seperti jenis tanah
dan kualitas air.
Indikator utama sebagai kriteria
penetapan lahan yang berpotensi sebagai tempat budidaya adalah sumber air dan
ketersediaan lahan. Sumber air (mata air dan sungai) merupakan hal penting
dalam kegiatan budidaya karena diharapkan dapat mengatasi kekurangan sumber air
saat musim kemarau. Sedangkan ketersediaan lahan (area persawahan dan tegalan)
dapat dikembangkan sebagai tempat budidaya dengan konsep mina padi atau dengan
sistem kolam.
Hasil dari SIG diketahui bahwa sumber
air terdapat di daerah sumedang bagian utara dan sumedang bagian timur,
sedangkan ketersediaan lahan terdapat di hampir semua wilayah Kabupaten
sumedang. Penetapan lokasi yang berpotensi sebagai tempat budidaya berdasarkan
3 kriteria, antara lain:
a. Sangat berpotensi
Jika wilayah tersebut terdapat sumber air
dan ketersediaan lahan
b. Berpotensi
Jika mempunyai salah satu indikator yaitu
terdapat sumber air atau ketersediaan lahan
c. Kurang berpotensi
Jika tidak terdapat sumber air maupun
ketersediaan lahan, atau terdapat sumber air namun sudah tercemar
Hasil analisis data didapatkan
wilayah-wilayah yang berpotensi sebagai tempat budidaya, yaitu:
a. Sangat berpotensi
Meliputi
sumedang bagian utara, tengah, dan timur, antara lain Kecamatan Cimalaka,
Kecamatan Tomo, dan Kecamatan Damaraja.
b. Berpotensi
Meliputi sumedang bagain utara hingga ke selatan, salah satunya Kecamatan
Sumedang Selatan. Pada wilayah tersebut mempunyai ketersediaan lahan yang cukup
namun sumber air kurang memadahi.
c. Kurang berpotensi
Sebagian besar berada di wilayah Kabupaten
sumedang bagian barat. Daerah ini tidak memiliki aliran sungai besar dan
ketersediaan lahannya kecil. Selain itu pada wilayah tersebut berdekatan dengan
wilayah industri yang dialalui sungai-sungai yang kurang memenuhi persyaratan
baku mutu.